Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 26 Maret 2016

Badudu dan Bahasa Indonesia//Penutupan Putaran//Menagih Honor//Kinerja PT Taspen (Surat Pembaca Kompas)

Badudu dan Bahasa Indonesia

Prof JS Badudu belum lama meninggal. Pemerintah dan banyak pihak lain memuji almarhum sebagai tokoh yang berjasa besar dalam melestarikan, menjaga, dan mengembangkan bahasa Indonesia agar bisa mengikuti zaman. Istilah "Berbahasa Indonesia yang baik dan benar" juga lahir dari pikiran almarhum.

Namun, apa yang terjadi dalam kehidupan nyata sungguh jauh panggang dari api. Partai Demokrat yang sekarang sedang punya hajat mengadakan safari politik ke sejumlah daerah menamai kerja besar itu "SBY Tour de Java", dalam bahasa Perancis.

Pekan Raya Jakarta, nama yang benar untuk mengganti nama lahir Jakarta Fair, kini malah dikenalkan lagi dalam lagu ajakan "Ayo ke Jakarta Fair".

Contoh lain, institusi pemerintah yang menangani pertolongan bencana dan semakin dikenal masyarakat, dinamai Basarnas, singkatan dari Badan SAR Nasional. Ini campuran bahasa Indonesia dan Inggris karena SAR adalah singkatan dari Search and Rescue.

Melalui surat ini saya mengimbau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar mengambil peran lebih nyata dalam meneruskan cita-cita almarhum Prof JS Badudu.

BONAVENTURA SUTADI

Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Penutupan Putaran

Sudah lebih dari sebulan, sejak pertengahan Januari 2016, beberapa tempat pemutaran lalu lintas (U-turn) di sepanjang Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, ditutup dan hanya disisakan satu. Awalnya, total ada tiga alternatif tempat berputar.

Kebijakan mungkin dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kemacetan yang semakin parah di kawasan itu (Situ Gintung-Ciputat). Namun, hasilnya, kemacetan justru lebih parah dibandingkan sebelumnya.

Bahkan, pada jam-jam sibuk, warga yang tinggal di daerah Rempoa, Sandratex, dan kompleks perumahan yang sejajar dengan daerah tersebut harus menambah waktu perjalanan minimum 30 menit untuk menjangkau titik pemutaran di depan SPBU Situ Gintung, Ciputat. Sungguh menyengsarakan.

Kami mengimbau kepada para pengambil keputusan untuk meninjau ulang kebijakan tersebut dan membuka kembali titik-titik putar yang telah ada. Mungkin maksudnya baik, untuk mengurai kemacetan. Nyatanya, harapan itu tidak tercapai.

TIARA KIRA

Kompleks Bank Mandiri, Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan

Menagih Honor

Saya kecewa dengan program Citizen Journalist NET TV yang ditayangkan pukul 10.00. Video yang saya unggah ke situs resmi Netcj.co.id, berjudul "Perbaiki Halte Bandung Raya Timur" pada Selasa, 24/11/2015, ditayangkan pada program siaran di atas. Namun, hingga saat ini saya belum menerima honorariumnya.

Pada hari yang sama, redaksi Net Citizen Journalist mengirim e-mail yang memintascan KTP, NPWP, dan buku tabungan untuk kelancaran honorarium atas video yang tayang di program NET. Disebutkan, honorarium akan dikirim empat minggu setelah data yang diminta diterima.

Saya langsung mengirimkan data di atas. Namun, setelah tiga bulan, tak ada kiriman honor. Saya sudah menanyakan melalui Whatsapp, surel, dan Twitter, tetapi tak ada hasil.

IBNU FAUZI

Bunut Lor, Anjatan, Indramayu, Jawa Barat

Kinerja PT Taspen

Sungguh mengejutkan membaca laporan keuangan PT Taspen 2014-2015 karena mencerminkan pengelolaan dana pensiun dan tunjangan hari tua (THT) PT Taspen. Laba PT Taspen turun dari Rp 3,46 triliun jadi Rp 577 miliar atau turun 83,31 persen. Sungguh luar biasa.

Dalam kasus Jepang Airlines (JAL) 2009, penurunan kinerja perusahaan penerbangan itu menyebabkan kesulitan membayar pensiun karyawan.

Oleh sebab itu, perlu segera investigasi menyeluruh dan mendalam penyebab utama anjloknya kinerja PT Taspen agar peristiwa seperti di Jepang tidak terjadi di Indonesia. Juga perlu dipastikan para pensiunan tetap menerima pensiun plus hasil pengembangan investasi oleh PT Taspen selama ini.

Sebagai lembaga yang mengelola dana pensiun dan THT, sudah seharusnya pengelolaan uang pensiun dan THT dilakukan secara hati-hati (prudent) dan profesional. Perlu dipertanyakan, apakah pengelolaan ini sesuai prinsip good corporate governance (GCG) yang berlaku? Publik berhak untuk tahu.

R SAPAR INDIJAH

Pasar Minggu, Jaksel

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Maret 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger