Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 29 Maret 2016

Beasiswa untuk Generasi Y//Kaisar tentang Sang Raja//Ponsel Baru Rusak//Pengembang Abai Lingkungan (Surat Pembaca Kompas)

Beasiswa untuk Generasi Y

Tiga hari berturut-turut, 14, 15, dan 16 Maret 2016, Kompas mengulas keunggulan Generasi Y, generasi yang lahir antara tahun 1980 dan 1999 dan saat ini berusia 17-36 tahun. Namun, ada yang terlewat dalam pembahasan: mereka, khususnya Generasi Y angkatan awal (kelahiran 1980-1990), adalah korban krisis moneter 1998.

Akibat krismon, mayoritas dari mereka saat lulus sekolah setingkat SLTA langsung mencari kerja atau berwiraswasta. Mereka kesulitan biaya untuk kuliah. Saat ini mereka adalah para karyawan yang hanya lulusan SLTA, padahal mereka adalah generasi berpotensi sebagaimana diulas diKompas. Mereka sangat ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, tetapi terkendala kemampuan finansial yang terbatas.

Seyogianya pemerintah menyediakan beasiswa untuk mereka. Selama ini yang ada hanya beasiswa untuk anak- anak SLTA yang baru lulus sekolah, bukan untuk karyawan yang lulusan SLTA. Pemerintah dapat membuat terobosan dan pada saat yang sama mendorong perguruan tinggi menyelenggarakan kuliah bagi karyawan, dengan program kuliah yang sesuai waktu luang mereka.

Meski demikian, pemerintah dapat mengurangi dampak negatif krismon terhadap angkatan awal Generasi Y dan sekaligus mempercepat peningkatan kualitas SDM bangsa.

INDRAGUNG PRIYAMBODO, BUMI SENTOSA A1, NANGGEWER MEKAR, CIBINONG, BOGOR

Kaisar tentang Sang Raja

Saya sudah membaca obituariumKompas, juga sebagian besar komentar dalam bahasa asing yang saya paham tentang wafatnya Hendrik Johan Cruijff. Di majalah Jerman Der Speigelterpampang judul besar "Der Konig ist tot" yang berarti "Sang Raja Mangkat".

Suddeutsche Zeitung menulis: "Konig Johans Geschenk an die FuBballwelt" atau "Hadiah Raja Johan bagi Dunia Sepak Bola" ketika membahas total football. Begitu juga komentar-komentar para pemain, mulai dari Messi sampai Pele.

Namun, ada satu yang saya cari dan masih ingin saya dengar yaitu komentar "der Kaiser" Franz Beckenbauer, kapten Jerman yang sama sekali tidak ada dari hampir semua komentar/obituaria yang saya baca. Bisakah Kompas membantu mencarikan apa yang dikatakan "Kaisar" ini tentang sang Raja?

DANIEL DHAKIDAE, JAKARTA

Ponsel Baru Rusak

Pada 24 Desember 2015 saya membeli iPhone 6 baru di toko iBox di Mal Gandaria City, Jakarta. Baru dua minggu digunakan, telepon sudah rusak.

Ponsel saya bawa ke pusat layanan perawatan iBox di Mal Kelapa Gading, 8 Januari 2016. Pertama dijanjikan perbaikan berlangsung 2 bulan, tetapi kemudian berubah menjadi paling lama 3-4 bulan. Lalu, pada 7 Maret lalu saya mendapat telepon dari pusat layanan perawatan itu, diberi tahu bahwa perbaikan mungkin akan makan waktu bahkan sampai 6 bulan.

Entah sudah berapa kali saya menanyakan status service order saya, nomor MKG-1-29330. Namun, hingga kini belum ada tanggapan yang memuaskan.

ANANTO VERYADESA, JL H YAMIN 54, PETUKANGAN UTARA, JAKARTA SELATAN

Pengembang Abai Lingkungan

Hampir 10 tahun saya tinggal di kawasan permukiman Graha Raya, Tangerang Selatan, dan daerah itu ternyata berkembang sangat cepat. Dulu, saya tertarik untuk tinggal di Graha Raya, antara lain, karena dalam iklannya, menyebut diri sebagai pengembang yang peduli lingkungan.

Kini, iklan itu telah diabaikan. Graha Raya tak beda dengan kawasan lain yang hanya fokus pada kepentingan ekonomi. Salah satu buktinya adalah pembangunan perumahan mewah berjuluk New Premium Cluster. Kluster baru itu berlokasi di atas lahan yang sebenarnya telah menjadi "ikon hijau" Graha Raya. Di sana telah tumbuh ratusan batang pohon yang teduh dan indah.

Ruang terbuka hijau tersebut, yang berlokasi tepat di jantung kawasan perumahan, tak lama lagi pasti akan hilang. Berganti dengan deretan rumah yang masing-masing berharga jual sekitar Rp 1 miliar.

Lahan itu memang terletak di zona komersial, bukan di jalur hijau. Namun, rasanya tetap saja tak sepatutnya dialihfungsikan menjadi perumahan. Areal yang sudah djadikan ikon hijau Graha Raya itu lebih baik dipertahankan sebagai paru-paru kota.

Meski demikian, iklan Graha Raya sebagai perumahan peduli lingkungan menjadi benar adanya, dan kami pun bisa menghirup udara yang sehat.

RIKO NOVIANTORO, KOMPLEKS PONDOK JAGUNG I, GRAHA RAYA, TANGERANG SELATAN

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Maret 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger