Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 23 Maret 2016

Soal Reorganisasi BNN//Tempat Parkir Selalu Banjir//Prihatin Lomba Makan (Surat Pembaca Kompas)


Soal Reorganisasi BNN

Sudah lama saya merasa janggal mendengar nama Badan Narkotika Nasional, yang disingkat menjadi BNN. Dari segi tata bahasa, seyogianya nama mencerminkan fungsinya. Namun, BNN tidak mencerminkan fungsinya sebagai Badan Pemberantasan Narkotika Nasional sehingga fungsinya terkesan semu atau tidak jelas.

Sebagai contoh, KPK jelas adalah Komisi Pemberantasan Korupsi. Meskipun sudah jelas, anehnya masih sering diperdebatkan banyak pihak sebagai Komisi Pencegahan Korupsi. Namun, di luar hal itu, bayangkan seandainya KPK diberi nama BKN, Badan Korupsi Nasional, apa jadinya? Sehubungan dengan hal di atas, mari kita melakukan koreksi dan pembaruan sebagai berikut:

Nama BNN diubah menjadi BPNN (Badan Pemberantasan Narkotika Nasional). Kedudukan BPNN tidak perlu setingkat kementerian supaya kabinet tidak terlalu gemuk. Lembaga yang diperkirakan fungsinya hanya sementara dan tidak bersifat fundamental kebutuhan nasional sebaiknya memang dibuat tidak setingkat kementerian.

Struktur BPNN harus lebih ramping supaya pergerakannya lebih cepat dan fleksibel, dan tidak larut dalam prosedur birokrasi yang berkepanjangan. Mendukung pendapat Yuddy Chrisnandi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, untuk meningkatkan kedudukan BPNN sebagai lembaga pemerintah non-kementerian yang berada di bawah Presiden melalui koordinasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Mengingat akhir-akhir ini penyalahgunaan narkotika sudah sangat meluas dan membahayakan, maka sarana, prasarana, dan peralatan serta kewenangan pencegahannya harus ditingkatkan, termasuk merevisi nama BNN agar tidak menyesatkan (misleading). Dengan nama yang lebih mencerminkan fungsinya, semoga BPNN bekerja lebih efektif-efisien sebagaimana mestinya.

HASIHOLAN SIAGIAN, MA, JATI PADANG, PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN

Tempat Parkir Selalu Banjir

Saya adalah karyawan swasta yang berkantor di L'Avenue Building, Jalan Raya Pasar Minggu, Kav 16, Pancoran, Jaksel.

Sejak kami pindah ke sana pada Oktober 2015, gedung ini bermasalah di ruang parkir bawah tanah. Setiap kali turun hujan, air selalu membanjiri seluruh ruang parkir. Terkadang, walau tidak ada hujan, air tetap menggenang di beberapa titik.

Banyak penghuni gedung yang sudah mengadu kepada pihak pengelola gedung, tetapi sudah hampir 6 bulan masalah ini belum juga diatasi. Tampaknya, pihak pengelola tidak memiliki itikad baik untuk memperbaiki, apalagi memberikan kompensasi kepada para penghuni gedung.

Ironis bahwa kami yang sudah membayar biaya langganan parkir yang tidak murah sering harus menembus "banjir" dan merelakan sepatu basah setiap kali hendak berjalan dari tempat parkir menuju dalam gedung.

ALI RAHMAN, REMPOA, CIPUTAT TIMUR, TANGERANG SELATAN

Prihatin Lomba Makan

Saya sangat prihatin atas penyelenggaraan lomba makan produk ayam goreng cepat saji yang berlangsung di 239 titik di Jabodetabek, yang beritanya saya baca di surat kabar.

Mekanisme menelan adalah suatu aksi fisiologis kompleks di mana makanan berjalan dari mulut ke lambung. Menelan merupakan rangkaian gerakan otot yang sangat terkoordinasi, dimulai dari pergerakan lidah dan diselesaikan oleh serangkaian refleks dalam faring dan esofagus. Pusat menelan berada padaMedulla oblongata di dalam otak.

Di bawah koordinasi pusat ini, impuls berjalan melalui saraf- saraf kranial menuju otot lidah, faring, laring, dan esofagus.

Pada fase faringeal (awal saluran cerna),palatum dan avula bergerak secara refleks menutup rongga hidung. Pada saat yang sama laring terangkat dan menutup glottis, mencegah makanan masuk saluran napas. Mekanisme ini dengan gerakan epiglottis melindungi saluran pernapasan dan menutup glottis, mencegah makanan masuk trachea yang bisa berakibat fatal.

Hal ini hanya bisa terjadi bila kita makan dengan tenang. Bila makan tergesa-gesa, koordinasi di atas akan sangat terganggu.

Masih banyak cara yang bersifat mendidik dalam promosi produk makanan dan minuman.

DR SYAHNURLI SAAD, JL VETERAN, PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Maret 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger